Proferty.. proferty..
Mendengar istilah bisnis properti kemungkinan yang terbayang adalah
bisnis dengan modal besar, beresiko tinggi, dan hal-hal menakutkan
lainnya. Meskipun diakui menjanjikan keuntungan besar, tapi tidak setiap
orang berani menerjuninya. Apakah memang demikian sulit ? Simak uraian
berikut.
Sebenarnya bisnis properti bisa dimulai dari hal-hal yang kecil.
Menjadi broker misalnya. Keuntungannya memang tidak seberapa, tapi lebih
mungkin dilakukan. Atau bisa juga dengan membuat usaha kos
kecil-kecilan dengan memanfaatkan rumah/kamar tidak terpakai. Itu semua
juga sudah disebut bisnis properti.
Nah, yang akan saya tuliskan ini sedikit lebih menantang, yaitu
menjadi developer / pengembang perumahan dalam skala kecil. Empat, lima,
enam rumah rasanya sudah cukup bagus untuk memulai. Bahkan satu rumah
pun bisa menjadi sarana belajar yang bagus untuk kelak menjadi developer
kelas wahid.
Ya, cukup satu rumah! Tidak berat bukan ? Namun untuk mewujudkan
impian besar anda, tentu saja jangan hanya berhenti pada angka satu
rumah. Anda bisa terus kembangkan. Untuk itu yang diperlukan adalah
fokus dan kontinuitas.
Jika anda tidak ingin berhubungan dengan birokrasi perijinan yang
rumit, anda bisa membidik perumahan kecil. Memang batasan di tiap daerah
kemungkinan berbeda-beda. Namun basanya di atas 4 kapling, anda sudah
wajib menempuh perijinan mulai dari fatwa lahan sampai dengan ijin
lokasi. Sedangkan maksimal 4 kapling, anda cukup mengajukan Ijin
Mendirikan Bangunan atau IMB. Ini akan menekan jumlah modal yang musti
anda keluarkan.
Bagaimana dengan modal ? Modal tidak harus besar. Terlebih bila anda
sudah memiliki tanah kapling yang siap bangun. Entah itu milik orang tua
anda, sahabat anda atau orang lain yang mau bekerjasama dengan anda.
Sekarang anggap saja anda sudah “memiliki” kapling siap bangun.
Untuk membangun rumahnya dengan uang siapa? Ada caranya, yaitu dari
uang muka. Apabila tanah sudah dikuasai, anda tinggal pasarkan berikut
desain rumahnya. Tetapkan saja uang muka penjualan sebesar 30% dari
harga jual. Itu sudah mencukupi modal anda untuk membangun rumah.
Perhitungannya bagaimana? Begini, misal anggaran pembangunan rumah
adalah 2 juta/m2. Misal anda menjual tipe 45 m2, maka total biaya
bangunan adalah 90 juta. Harga jual tipe 45 misalnya 250 juta. Artinya
30% dari 250 juta adalah 75 juta. Ini adalah uang muka yang anda terima
dari calon pembeli.
Uang 75 juta tersebut sudah 83,33% dari 90 juta sebagai biaya membangun rumah.
Apakah pembuatan rumah akan dibayar cash ? Jelas tidak. Manfaatkan
tenaga kontraktor sehingga kita bisa membayar kontraktor dengan
progress. Kekurangan pembayaran bisa kita cadangkan dari pencairan KPR
yang nilainya 70% dari harga rumah, yaitu sebesar 175 juta.
Akan lebih baik lagi jika kontraktor bersedia dibayar turn key, yaitu
sampai dengan serah terima kunci, sang kontraktor baru menerima
pembayaran. Itu berarti 75 juta uang muka di atas bisa anda miliki.
Kontraktor dibayar dengan pencairan dari KPR. Betul-betul modal dengkul
bukan ?
Bagaimana dengan desain rumahnya? Kalau mau gampang, Anda bisa cari
di internet atau mengkoleksi brosur perumahan yang memang laku keras,
anda tinggal pilih dan tentukan yang sesuai dengan tanah anda. Jika anda
memiliki kepiawaian menggunakan program desain, anda bisa kerjakan
sendiri. Atau anda tinggal bayar konsultan.
Trus, berapa keuntungannya ?
Ingat, kita adalah developer kecil-kecilan. Perhitungannya pun
sederhana sekali. Misal tanah seluas 100 m2 dihargai 300ribu/m2.
Sehingga harga tanah adalah 30 juta. Bangunan tipe 45 seperti hitungan
di atas adalah 90 juta. Artinya modal anda adalah 120 juta. Lakukan
survey harga rumah yang setipe dengan rumah anda. Misal harga tipe 45 di
sekitar lokasi anda adalah sebesar 300 juta. Logikanya sederhana aja,
jika anda menjual rumah anda dengan harga 250 juta laku tidak?
Keuntungan kotor anda adalah 130 juta bukan?
Jika anda memodali seluruhnya yakni sebesar 120 juta artinya anda
mempunyai keuntungan kotor 108,33%. Padahal konsumen memodali anda 75
juta (ingat uang muka), artinya anda hanya memodali 45 juta yang artinya
anda mempunyai keuntungan kotor 288% dari modal anda. Padahal tanah
yang anda kuasai adalah tanah kerjasama dengan sahabat anda seharga
30juta (ingat harga tanah), berarti modal anda cukup 15 juta. Itu
artinya keuntungan kotor anda 866,67%. Nabung dimana dengan 15 juta bisa
menghasilkan 866,67%? Fantastis kan?
Saya tahu, memang tetap dibutuhkan modal, tapi tidak harus besar.
Asalkan anda mainkan dengan cantik stake holder berikut : Pemilik tanah –
Pemasaran – Kontraktor — Perbankan
Siapa berminat ?
Kirim Donasi / Infaq / Shodaqoh Via Bank BCA KCP Pahlawan Bandung
Acc : 8320026939
a/n : Tomi Ismawati
Semoga Amal Anda menjadikan Wasilah Kebahagiaan Umat
SANGGAR DZIKIR ISMASALAM BANDUNG
PO.BOX 1304 Bandung 40013 - Jawa Barat - Indonesia
E-mail : pondok.ismasalam@gmail.com
SMS Center : 0856 2476 0699 (sms only)
Acc : 8320026939
a/n : Tomi Ismawati
Semoga Amal Anda menjadikan Wasilah Kebahagiaan Umat
SANGGAR DZIKIR ISMASALAM BANDUNG
PO.BOX 1304 Bandung 40013 - Jawa Barat - Indonesia
E-mail : pondok.ismasalam@gmail.com
SMS Center : 0856 2476 0699 (sms only)