KOMPAS.com — Begitu banyak kasus penipuan dalam bidang investasi dan keuangan membuat kita, calon investor, harus lebih cerdas dan teliti dalam menyikapi berbagai penawaran investasi. Jangan sampai karena iming-iming return (hasil investasi) yang besar dalam waktu singkat pula, Anda pun berinvestasi tanpa menyelidiki dulu produk investasi tersebut.
Menurut Fauziah Arsiyanti SE, MM, ChfC, Independent Financial Advisor First Principal Financial PTE, Ltd, salah satu cara untuk mengetahui apakah produk investasi yang ditawarkan legal atau tidak adalah dengan mengecek produk tersebut ke situs tepercaya, seperti www.bapepam.go.id.
"Jangan sampai Anda menjadi korban penipuan seperti kasus reksa dana palsu yang dikeluarkan Bank Century. Kalau saja calon nasabah mengecek ke situs tepercaya, mereka akan sadar kalau produk yang mereka beli sebenarnya tidak legal," jelas Fauziah.
Nah, bagi Anda yang ditawari produk multi-level marketing (MLM), bisa mengecek di situs www.apli.or.id. Di situs Asosiasi Penjual Langsung Indonesia ini, Anda bisa lebih paham perbedaan money game dan Penjual Langsung legal yang diketahui keberadaannya di Indonesia. Dalam situs ini juga disebutkan ciri-ciri money game dan skema piramida serta daftar Penjual Langsung yang legal, terdaftar, dan terbukti bukan penganut sistem money game.
Jangan mudah tergoda
Dalam dunia investasi sendiri dikenal istilah "If it's too good to be true, than it is too good to be truth". Artinya, bila ada orang yang menawarkan produk investasi yang menghasilkan keuntungan besar (biasanya dijanjikan di atas bunga deposito, tetapi mereka menjanjikan bahwa produk tersebut risk free atau bebas risiko), maka boleh dikatakan produk itu bohong besar.
Tidak ada satu pun produk investasi yang tanpa risiko. Yang benar adalah "low risk low return, high risk high return" (risiko kecil hasilnya kecil, risiko besar hasilnya besar). Jadi, saat melakukan investasi kita sebagai calon investor harus benar-benar mengerti apa risiko dan bagaimana return dari produk investasi yang kita pilih.
Menurut Fauziah, instrumen keuangan yang mempunyai risiko cukup tinggi tetapi return-nya cukup baik adalah reksa dana saham. "Kalau kondisi pasar sedang bearish (turun), penurunannya bisa 20 persen lebih. Namun, dalam jangka panjang, kenaikannya sangat mungkin mencapai 50 persen. Untuk menempatkan dana di instrumen ini, saya anjurkan calon investor punya dana darurat (emergency fund). Bila sewaktu-waktu Anda butuh dana cepat, bisa mengambil dari dana ini. Karena kalau kondisi reksa dana saham sedang naik-turun, akan sangat rugi untuk diambil," paparnya.
(CHIC/Erma Dwi Kusumastuti)
Editor: Dini
sumber : female.kompas.com
Kirim Donasi / Infaq / Shodaqoh Via Bank BCA KCP Pahlawan Bandung
Acc : 8320026939 a/n : Tomi Ismawati
Semoga Amal Anda menjadikan Wasilah Kebahagiaan
SOLUSI MASTER
PO.BOX 1304 Bandung 40013 - Jawa Barat - IndonesiaE-mail : pondok.ismasalam@gmail.com
SMS Center : 0856 2476 0699 (sms only)
Tulis disini...